Adasuatu amal kebajikan yang disebut amal jariyah. Amal jariyah yaitu perbuatan kebajikan yanh dilakukan secara ikhlas dengan mengharapkan rida Allah Swt. Dan mendatngkan pahala bagi pelakunya meskipun ia telah meninggal. 2. Manfaat Beramal Saleh : 1). Diberi ampunan dan pahala yang besar oleh Allah Swt. 2). Diberi tambahan petunjuk. 3).
Dki jakarta Ikhlas menjadi salah satu syarat penting dalam beramal dan beribadah sehingga seorang muslim harus senantiasa menjaganya. Dalam Islam, syarat diterimanya amalan ibadah adalah ikhlas dan mengikuti sunah atau tuntunan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Tanpa salah satunya, amalan menjadi tidak sempurna. Ikhlas menunjukkan jika amalan dilakukan semata-mata hanya untuk Allah subhanahu wa ta’ala. Pengertian ikhlas adalah suatu sikap yang terlihat mudah diucapkan, namun banyak orang yang kesulitan menerapkannya dalam kehidupan. Hal ini berkaitan dengan setiap manusia yang memiliki penyakit hati yang menyulitkan untuk bersikap ikhlas. Namun, bagi orang yang bertakwa ikhlas tidak akan sulit diterapkan. Berikut ini penjelasan secara detail mengenai pengertian ikhlas, cara penerapan dan tingkatannya yang dirangkum oleh dari berbagai sumber, Minggu viii/iv/2021. Mengenal Pengertian Ikhlas Ilustrasi Ikhlas Credit Secara bahasa, pengertian ikhlas artinya membersihkan bersih, jernih, suci dari campuran dan pencemaran, baik berupa materi ataupun immateri. Adapun secara istilah, pengertian ikhlas adalah membersihkan hati supaya menuju kepada Allah semata, dengan kata lain dalam beribadah hati tidak boleh menuju kepada selain Allah. Sementara itu, pengertian ikhlas menurut Ali Al Daqoq adalah menutupi segala sesuatu dari pandangan makhluk seorang Mukhlis yaitu orang yang ikhlas tidak memiliki sifat riya. Beda halnya dengan Fudhail Bin Iyadh, pengertian ikhlas adalah beramal hanya semata-mata karena Allah jika seseorang meninggalkan beramal kepada manusia disebut riya, sedangkan orang yang beramal karena manusia adalah syirik sedangkan posisi Ikhlas adalah di antara keduanya. Jadi, ikhlas adalah suatu sikap yang menjadikan niat hanya untuk Allah SWT dalam melakukan amalan ketaatan. Jadi, amalan ketaatan tersebut dilakukan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah SWT bukan kepada pujian dari manusia. Contoh dari perwujudan sikap ikhlas lainnya adalah ketika memberi sedekah atau berkorban demi kepentingan orang lain, maka Anda dianjurkan melakukannya dengan rasa ikhlas dan hanya mengharap ridho dari Allah SWT. Tingkatan Ikhlas Ilustrasi Ikhlas Credit Setelah memahami pengertian iklhas, penting juga bagi umat Islam untuk mengetahui tingkatan-tingkatannya. Para ulama telah membagi ikhlas dalam tiga tingkatan, berikut penjelasannya secara detail. 1. Tingkat ikhlas yang tertinggi adalah Ikhlas Akhwas Al-Khawas Ikhlas Akhwas Al-Khawas yaitu saat seseorang mampu membersihkan perbuatan atau amalannya dari perhatian manusia lain. Dia beramal seakan tidak ada yang diinginkan dari ibadahnya selain menjalankan perintah Allah dan melakukan hak penghambaan. Dia melakukan itu semua tidak didasari mencari perhatian manusia baik berwujud kecintaan, pujian, harta dan sebagainya. two. Tingkatan kedua adalah Ikhlas Khawas Ikhlas Khawas adalah orang yang melakukan perbuatan karena Allah agar diberi bagian-bagian di kehidupan akhiratnya. Contohnya adalah meminta dijauhkan dari siksa api neraka dan termasuk sebagai penghuni di dalam surga dengan menikmati berbagai macam kelezatannya. Ada pamrih, namun pamrihnya untuk kehidupan setelah kematian. 3. Tingkatan ketiga adalah Ikhlas Awam Ikhlas Awam yaitu orang yang melakukan perbuatan atau amalan karena Allah agar diberi bagian duniawi. Misalnya orang beribadah untuk mencari kelapangan rizki dan terhindar dari hal-hal yang menyakitkan. Penerapan Ilmu Ikhlas dalam Beribadah Ilustrasi Ikhlas Credit i. Ilmu Ikhlas dalam Syahadat Nabi Muhammad SAW bersabda “Tidaklah ada satu jiwa pun yang meninggal dalam keadaan bersyahadat Laa Ilaaha Illallah dan aku adalah Rasulullah yang itu semua kembali kepada hati seorang mukmin ikhlas dari lubuk hatinya, kecuali Allah akan beri ampunan kepadanya.” 60 minutes. Ahmad, Ibnu Majah, lihat Ash Shahihah, no. 2278 two. Ilmu Ikhlas dalam Salat Sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad SAW “Tidaklah ada seorang muslim yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, kemudian menegakkan shalat dua rakaat dengan menghadirkan hati dan wajahnya ikhlas, kecuali wajib bagi dia untuk masuk Al Jannah.” Hr. Muslim 3. Ilmu Ikhlas dalam Berzakat Zakat akan mengajari bagaimana kamu harus dilandasi dengan rasa ikhlas sebelum menunaikan zakat. Di antara konsekuensi kejujuran seseorang adalah hendaknya dia benar-benar ikhlas karena Allah SWT dalam amalannya tersebut. 4. Ilmu Ikhlas dalam Puasa Ramadan Ketika menjalani puasa Ramadan, tentunya kamu akan belajar bagaimana menahan haus dan lapar sepanjang hari. Ilmu ikhlas adalah dasar penting untuk dalam menjalankan ibadah puasa. Nabi Muhammad SAW bersabda “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan dengan dilandasi keimanan dan semata-mata ikhlas mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” 60 minutes. Al Bukhari, Muslim 5. Ilmu Ikhlas dalam Ibadah Haji Haji merupakan sebuah amalan mulia jika kita telah mampu dan dapat menjalankannya. Nabi Muhammad SAW bersabda “Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji semata-mata ikhlas karena Allah, dan dia tidak melakukan perbuatan kotor dan dosa dalam hajinya tersebut, maka dia kembali dalam keadaan seperti pada hari dia dilahirkan oleh ibunya suci dan bersih dari dosa.” HR. Al Bukhari, Muslim Penerapan Ikhlas dalam Kehidupan Ilustrasi Ikhlas Credit Setelah memahami pengertian ikhlas menerapkan sikap ikhlas dalam kehidupan tentunya bukanlah hal yang mustahil, walaupun sulit untuk dilakukan. Tentunya kesulitan tersebut akan membuahkan hasil yang sangat besar, yaitu Anda akan mendapatkan ketenangan jiwa dalam menjalani hidup. Anda bisa menerapkan sikap ikhlas dalam kehidupan dengan melakukan beberapa hal berikut Menguatkan niat dalam hati untuk belajar ikhlas. Hal ini nantinya akan membuat Anda lebih mudah dalam menerapkannya dalam kehidupan. Dengan niat yang kuat, Anda akan sulit digoyahkan dengan berbagai godaan. Selalu berpikir positif dan hindari suuzon. Anda harus menghindari prasangka atas segala sesuatu yang terjadi pada diri Anda, karena semuanya terjadi atas izin Allah SWT, dan pastinya ada hikmah di setiap kejadian tersebut. Bergaul dengan orang-orang yang bertakwa. Pengaruh lingkungan dan pertemanan memiliki peran besar agar Anda dapat berlaku ikhlas dalam keseharian. Menjadikan pengalaman sebagai pembelajaran. Anda harus berhenti untuk menyalahkan keadaan tetapi menjadikan pengalaman sebagai guru terbaik. Ambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpa Anda karena akan selalu ada kebaikan didalamnya.
Tirmidzi No. 49, 124 & Ibnu Majah) Niat yang baik atau keikhlasan merupakan sebuah perkara yang sulit untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan sering berbolak-baliknya hati kita. Terkadang ia ikhlas, di lain waktu tidak. Padahal, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, ikhlas merupakan suatu hal yang harus ada dalam setiap amal kebaikan kita. Manfaat bagi seseorang yang beramal ikhlas adalah, kecuali? mendapat pahala dari Allah memperoleh kepuasan batin mendapat Ridho dari Allah dapat menjaga kerutinan dalam berbuat baik Kunci jawabannya adalah D. dapat menjaga kerutinan dalam berbuat baik. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, manfaat bagi seseorang yang beramal ikhlas adalah, kecuali dapat menjaga kerutinan dalam berbuat baik. Daribeberapa ayat di atas kita mengetahui bahwa pahala yang didapatkan seseorang adalah hasil dari usahanya sendiri bukan hadiah yang dia dapatkan dari orang lain. Sebagai contoh ketika seseorang ingin mendapatkan pahala bacaan Al-Qur’an maka wajib baginya membaca Al-Qur’an dengan ikhlas dan semampunya.
- Amalan sebaik apa pun jika tidak diiringi dengan keikhlasan, maka tak akan ada nilainya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’alaa. Perintah untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya terdapat dalam QS Al-Bayyinah ayat 5. “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena menjalankan agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus benar,” QS. Al-Bayyinah 5. Setiap muslim tentunya tidak ingin jika amal ibadah yang telah dilaksanakan justru tidak diterima oleh Allah. Hanya saja jika amal ibadah yang dilakukan karena mengharap manfaat duniawi atau dikerjakan tidak sesuai dengan petunjuk Rasululah SAW, maka tidak akan diterima dan menjadi sia-sia. Daftar Dalil Tentang Perintah Ikhlas Beramal Disebutkan dalam kitab At-Ta’rîfât karya Ali Al-Jurjani, seperti dikutip dari laman NU Online ikhlas adalah engkau tidak mencari orang yang menyaksikan amalmu selain Allah. Ikhlas juga diartikan membersihkan amal dari berbagai kotoran Ali Al-Jurjani, At-Ta’rîfât, [Beirut Darul Kutub Al-Ilmiyah 1983], hal. 14. Dilansir dari laman Suara Muhammadiyah, para ulama pun sepakat bahwa secara umum ibadah akan diterima oleh Allah Ta’ala apabila memenuhi 2 syarat mutlak yaitu ikhlas dan mutaba’ah ar-Rasul mengikuti petunjuk Rasululullah SAW. Jika dua syarat tidak dipenuhi, maka ibadahnya ditolak. Berikut ini merupakan berbagai dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah berkaitan dengan amal ibadah dan perintah ikhlas dalam beramal 1. QS. Al-Kahfi 110 ۚ فَمَنۡ كَانَ يَرۡجُوۡالِقَآءَ رَبِّهٖ فَلۡيَـعۡمَلۡ عَمَلًا صَالِحًـاوَّلَايُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا..... ....faman kaana yarjuu liqooa'a Rabbihii falya'mal 'amalan saalihanw wa laa yushrik bi'ibaadati Rabbihiii ahadaa “....Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan dengan sesuatupun dalam beribadah kepada Tuhan-Nya,” Al-Kahfi 110. 2. QS. Al-Hajj 37هَ لُحُـوۡمُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلٰـكِنۡ يَّنَالُهُ التَّقۡوٰى مِنۡكُمۡ‌ؕ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَـكُمۡ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ‌ؕ وَبَشِّرِ الۡمُحۡسِنِيۡنَLany yanaalal laaha luhuu muhaa wa laa dimaaa'uhaa wa laakiny yanaaluhut taqwaa minkum; kazaalika sakhkharhaa lakum litukabbirul laaha 'alaa ma hadaakum; wa bashshirul muhsiniinArtinya "Daging hewan kurban dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demi-kianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” QS. Al-Hajj 37. 3. HR. Bukhari dan MuslimRasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal itu diterima dengan niat ikhlas. Dan seseorang itu akan diberi balasan sesuai dengan niatnya.” HR. Bukhari dan Muslim.4. HR. MuslimRasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuhmu dan tidak pula kepada rupa kamu, akan tetapi Allah melihat kepada hati kamu,” HR. Muslim.5. QS. Al-A'raf Ayat 29قُلۡ اَمَرَ رَبِّىۡ بِالۡقِسۡطِ‌ وَاَقِيۡمُوۡا وُجُوۡهَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّادۡعُوۡهُ مُخۡلِصِيۡنَ لَـهُ الدِّيۡنَ ؕ كَمَا بَدَاَكُمۡ تَعُوۡدُوۡنَؕQul amara Rabbii bilqisti wa aqiimuu wujuuhakum 'inda kulli masjidin wad'uuhu mukhlisiina lahud diin; kamaa bada akum ta'uuduun"Katakanlah 'Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan'. Dan katakanlah 'Luruskanlah muka dirimu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya'," QS. Al-A'raf 29. 6. QS. Ghafir 65هُوَ الۡحَىُّ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَادۡعُوۡهُ مُخۡلِصِيۡنَ لَهُ الدِّيۡنَؕ اَلۡحَمۡدُ لِلّٰهِ رَبِّ الۡعٰلَمِيۡنَHuwal Hayyu laaa ilaaha illaa Huwa fad'uuhu mukh lisiina lahudiin; alhamdu lillaahi Rabbil 'aalamiinArtinya "Dialah yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam." QS. Ghafir 65.Dalil di atas menunjukkan betapa pentingnya ikhlas dalam beramal sehingga setiap muslim harus melandasi amal ibadahnya dengan rasa ikhlas murni menghamba pada Allah. Dikutip dari laman NU Online, Prof. Dr. M. Qurais Shihab sering menyampaikan perumpamaan mengenai ikhlas dengan sebuah gelas yang penuh air putih. Tidak ada sedikit pun yang ada dalam gelas itu selain murni air putih belaka, tanpa tercampuri apa pun. Menurut Prof. DR. Qurais Shihab, itulah gambaran ikhlas, yakni seseorang melakukan satu amalan hanya karena Allah semata, tak ada satu pun motivasi lain yang mencampurinya. Semua murni karena menghamba kepada Allah juga Ayat Al-Quran Tentang Kesabaran dan Ikhlas Makna dan Manfaat Beramal Saleh dalam Islam Secara Duniawi-Ukhrawi Teks Khutbah Jumat Singkat Ridha dan Ikhlas dengan Ketentuan Allah - Pendidikan Kontributor Nurul AzizahPenulis Nurul AzizahEditor Dhita Koesno
A Pengertian Ikhlas Beramal. Secara bahasa ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal. – Ikhlas menempati maqam spiritual tertinggi dari cabang-cabang keimanan yang menjadi salah satu penentu diterimanya amal. Sehingga tidak akan diterima amal seseorang kecuali dilakukan dengan keikhlasan dan mengikut tuntunan Rasulullah Muhammad SAW. Di artikel ini, ada 7 manfaat ikhlas, nomor 5 kamu tetap dapat pahala meskipun amalmu belum diselesaikan. Berikut ini sekilas tentang 7 manfaat ikhlas diolah dari Niat dan Ikhlas, Al Qardhawi, Al Kautsar & Risalah Gusti Ketenangan batin Rasulullah saw. bersabda, “Siapa saja yang menjadikan kehidupan dunia sebagai dambaannya, Allah akan menjauhkannya dari tujuannya itu dan menjadikan kehidupannya dalam kekurangan. Kehidupan dunia tidak akan diperolehnya kecuali yang hanya telah ditetapkan baginya. Sebaliknya, siapa saja yang menjadikan akhirat sebagai niat yang melatarbelakanginya, maka Allah akan memenuhi semua urusannya dan juga menjadikan kecukupan di dalam hatinya dan dunia menghampirinya dan dunia itu adalah sesuatu yang hina di matanya” HR. Ibnu Majah, dalam Az Zawa’id no. 4105. Inilah salah satu dari 7 manfaat ikhlas. Kekuatan spiritual Kekuatan spiritual ini juga menemukan pembenarannya dalam pasukan Thalut. Allah swt. menceritakan, “…Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan bertemu Allah, berkata, Betapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.’ Dan Allah beserta orang-orang yang sabar” QS. Al Baqarah 249. Betapa sengsaranya orang yang tidak mengimani Allah dan hari akhir. Ketika pasukan Uni Soviet yang komunis akan berangkat perang pada Perang Dunia II, sebagian di antara mereka melakukan desersi pemboikotan. Alasannya sangat realistis, “Tidak ada bedanya apakah kami mati sebagai patriot pembela negara atau sebagai pecundang yang sembunyi di kolong ranjang karena kami tak punya Tuhan yang akan membalas perbuatan kami di kehidupan selanjutnya” dalam Gue Never Die, Salim A. Fillah, Pro-U Media, hlm. 30. Istiqamah dalam beramal Seseorang yang melaksanakan sesuatu karena atasannya atau penguasa, misalnya, bisa saja ia akan segera menghentikan pekerjaannya itu saat sang pimpinan meninggal dunia atau diturunkan dari jabatannya. Sebaliknya, seseorang mukhlis orang yang ikhlas tidak akan berhenti atau menunda-nunda amal. Karena ia tidak akan merasa sendirian atau ditinggalkan. Allah akan tetap selalu hadir. Allah berfirman, “…Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” QS. Al Qashshash 88. Karena sadar Allah senantiasa melihat dan mengawasi, orang yang beramal dengan ikhlas karena Allah akan selalu berusaha menjaga amalnya dengan istiqamah. Allah Ta’ala berfirman, ”Maka tetap istiqamahlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu, dan juga orang yang telah taubat beserta kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan” QS. Huud 112. Status amalan yang mubah menjadi ibadah Nabi saw. bersabda, “Sungguh tatkala engkau menafkahkan sesuatu dengan niat karena Allah, amalan itu akan ditetapkan bagimu sebagai bentuk ibadah kepada-Nya meskipun hanya sesuap makanan yang engkau berikan ke mulut istrimu” HR. Bukhari & Muslim, dari Saad ra. Bahkan rasa haus, lapar, atau capek juga mendapat pahala jika dalam rangka berjuang fi sabilillah. ”…Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak pula menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak pula yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka amal saleh pula karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” QS. At Taubah 120-121. Memperoleh pahala dari suatu amal kebaikan sekalipun belum dilakukan atau diselesaikan Allah swt. berfirman, “…Siapa saja keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya sebelum sampai ke tempat yang dituju, maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” QS. An Nisa 100. Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa sungguh-sungguh memohon mati syahid maka Allah menghantarkannya ke kedudukan orang-orang yang mati syahid sekalipun dia mati di atas kasurnya” HR. Muslim. Kemenangan dan Kecukupan dari Allah Salah satu buah lainnya adalah mendapat dukungan dari Allah dan akan dicukupi-Nya sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya?” QS. Az Zumar 36. Kualitas keikhlasan dan konsentrasi seseorang kepada Tuhan menentukan tibanya pertolongan Allah. Dukungan Naungan Allah di Masa Kritis Al Quran menceritakan, “Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, dan berlayar di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan apabila gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung bahaya, maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. Mereka berkata, Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur.’ Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa alasan yang benar…” QS. Yunus 22-23. AllahSWT berfirman: “ Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri ” (QS. Al-Isra:7) Kemanfaatan dan berbuat baik ini sangat kami tanamkan kepada karyawan untuk mengimplementasikan dalam pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Tentu saja manfaat dalam hadits ini sangat luas.
Sehinggaseorang hamba bersungguh-sungguh dalam mendapatkan ilmu yang manfaat. Seorang harus menyisihkan setiap harinya banyak waktu untuk ilmu. Jangan sampai hari-hari berlalu tanpa adanya pertambahan ilmu yang manfaat. Sedangkan perkara dunia yang bermanfaat bagi manusia adalah dengan bekerja mencari rezeki, karena manusia
Nl9k8m.
  • mi7j0pmewo.pages.dev/356
  • mi7j0pmewo.pages.dev/222
  • mi7j0pmewo.pages.dev/255
  • mi7j0pmewo.pages.dev/16
  • mi7j0pmewo.pages.dev/168
  • mi7j0pmewo.pages.dev/399
  • mi7j0pmewo.pages.dev/118
  • mi7j0pmewo.pages.dev/437
  • manfaat bagi seseorang yang beramal secara ikhlas adalah kecuali